Cara Atasi Karies Gigi yang Sebabkan Gigi Ngilu dan Berlubang
Masalah gigi dan mulut adalah masalah kesehatan paling umum yang dialami manusia. Mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua. Berdasarkan The Global Burden of Disease Study Tahun 2016 masalah kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi merupakan penyakit yang dialami hampir dari setengah populasi penduduk dunia (3,58 milyar jiwa). Penyakit pada gusi (periodontal) menjadi urutan ke 11 penyakit yang paling banyak terjadi di dunia. Sementara di Asia Pasifik, kanker mulut menjadi urutan ke 3 jenis kanker yang paling banyak diderita.
Prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia masih sangat besar. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018, sebanyak 57,6% orang Indonesia memiliki masalah gigi dan mulut. Dengan rincian gigi rusak/berlubang/sakit sebesar 45,3% dan gusi bengkak dan/atau keluar bisul (abses) sebesar 14% yang merupakan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia.
Rabu (14/6), para Dokter Internship Gigi pada Klinik Gigi dan Mulut di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal mengadakan sosialisasi kesehatan yang membahas mengenai karies gigi. Sosialisasi dilaksanakan di depan Ruang Tunggu Rawat Jalan pukul 08.30-09.30 WIB.
Gigi merupakan jaringan keras yang terdapat di dalam mulut, yang berfungsi untuk merobek dan mengunyah makanan. Gigi terdiri dari beberapa lapisan, yaitu email gigi, tulang gigi, hingga saraf gigi. Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang merusak struktur gigi dan menyebabkan gigi berlubang dan ngilu.
Dalam sosialisasinya, para dokter gigi menjelaskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan gigi berlubang, yaitu gigi itu sendiri, makanan, plak dan waktu. Kandungan kalsium dalam gigi penting untuk menjaga gigi tetap kuat. Kebiasaan konsumsi makanan manis dan mengandung gula tinggi dapat memudahkan tumbuhnya plak, yaitu sekumpulan mikroorganisme yang berkembang biak pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Plak tidak dapat hilang hanya dengan berkumur, harus dengan menggosok gigi. Selain itu, karies gigi tidak menghancurkan gigi dalam hitungan harian atau minggu, tetapi bulan bahkan tahunan.
Jika kita perhatikan, terkadang di sela-sela gigi muncul lapisan keras berwarna kekuningan. Endapan mineral ini bernama karang gigi. Karang gigi yang tidak ditangani segera akan menyebabkan radang gusi, gigi goyang, hingga gigi tanggal. Faktor yang memicu karang gigi, yaitu:
- Usia diatas 18 tahun meningkatkan risiko 90%
- Merokok meningkatkan risiko 2x lipat
- Makanan, seperti es krim, kue, dan permen
- Kebersihan gigi yang buruk
- Jarang minum air putih
Cara paling mudah dalam mencegah permasalahan gigi dan mulut tersebut adalah dengan mengendalikan faktor yang berperan penting, yaitu:
- Menyikat gigi dengan baik dan benar
- Gunakan pasta gigi mengandung fluorida
- Mengurangi makanan manis dan lengket, dan
- Kontrol secara teratur ke dokter gigi 6 bulan sekali.
Penulis: Heni Purnamasari, SKM