Data epidemiologi menunjukkan bahwa pre eklampsia terjadi pada 2–8% kehamilan di seluruh dunia. Pre eklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan perinatal. Berdasarkan data dari International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy dan Preeclampsia Foundation, pre-eklampsia mengakibatkan kematian lebih dari 75 ribu ibu hamil dan 500 ribu bayi setiap tahunnya.

Pre eklampsia merupakan masalah serius yang dihadapi Indonesia, karena hal ini berkaitan dengan tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi sebagai indikator kesehatan dan kesejahteraan suatu negara. Keseriusan ini ditunjukkan oleh RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal dengan menggelar sosialisasi kesehatan bertema Pre Eklampsia pada Rabu, 4 Januari 2023 pukul 09.00-10.00 WIB di depan runggu Klinik Kandungan yang disampaikan langsung oleh dr. Noval dan dr. Ervina, mahasiswa koas UMP. Apa saja materinya? Yuk kita simak bersama.

A. Apa Itu Pre Eklampsia?

Pre eklampsia adalah sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) disertai adanya tanda-tanda kerusakan organ, misalnya kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine (proteinuria). Biasanya terjadi ketika usia kehamilan mencapai 20 minggu atau segera setelah persalinan.

B. Faktor Risiko Pre Eklampsia

  1. Umur ≥ 35 tahun
  2. Nulipara (belum pernah melahirkan bayi)
  3. Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan
  4. Riwayat mengalami pre eklampsia sebelumnya
  5. Riwayat pre eklampsia pada ibu atau saudara perempuan
  6. Kegemukan/Obesitas
  7. Mengandung lebih dari satu orang bayi
  8. Riwayat kencing manis, kelainan ginjal

C. Gejala Umum Pre Eklampsia

  1. Tekanan darah anda akan mengalami peningkatan. Misalnya 140/90 mmHg atau lebih tinggi
  2. Nyeri kepala
  3. Gangguan penglihatan. Pandangan hilang sementara, menjadi kabur, dan sensitif terhadap cahaya
  4. Rasa nyeri pada bagian perut atas
  5. Mual dan muntah
  6. Sesak napas karena ada cairan di paruparu
  7. Pembengkakan pada kaki, tangan, dan Wajah

 

D. Klasifikasi Pre Eklampsia

  1. Pre eklampsia ringan :
    • Kenaikan tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau tekanan darah diastolik > 90 mmHg dengan 2 kali pengukuran berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama
    • Protein urine positif 1, edema umum pada kaki maupun tangan, kenaikan BB > 1kg/mgg.
  2. Pre eklampsia berat :
    • Kenaikan tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau tekanan darah diastolik > 110 mmHg dengan 2 kali pengukuran berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama
    • Protein urine positif 3, oliguria, gangguan penglihatan, nyeri ulu hati, edema, sianosis, nyeri kepala, maupun gangguan kesadaran

 

E. Diagnosa Pre Eklampsia

  1. Adanya gejala umum preeklamsia
  2. Ukur tekanan darah secara berkala
  3. Tes urin untuk menilai adanya protein dalam urin
  4. Pemeriksaan darah lengkap, untuk mengetahui apakah ada kelainan dalam darah terutama trombosit, dimana pada preeklampsia dapat terjadi trombositopenia (trombosit < 100.000)
  5. Tes fungsi hati dapat menunjukan enzim hati yang normal atau lebih tinggi
  6. USG untuk memeriksa usia dan kondisi janin mungkin diperlukan

 

F. Pencegahan Pre Eklampsia

  1. Periksalah kehamilan secara teratur, dimana untuk mengetahui kondisi ibu dan janin
  2. Perbanyak minum
  3. Diet yang tepat dan sesuai

 

G. Penanggulangan Pre Eklampsia

  1. Pengobatan sesuai anjuran dokter
  2. Istirahat total
  3. Dilakukan terminasi kehamilan pada preeklampsia berat yaitu tindakan untuk mengakhiri kehamilan demi kepentingan ibu dan janin

 

Penulis: Heni Purnamasari, SKM dan Mahasiswa Koas UMP (dr. Ervina)