Tips Diet bagi Pasien Ginjal Kronis (Hemodialisis)
Penyakit injal kronis menjadi penyebab kematian nomor 11 di dunia dan nomor 10 di Indonesia pada tahun 2019 sebanyak 42.131 kematian (IHME Global Burden of Disease, 2019). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, kasus penyakit ginjal kronis meningkat dari 2% ditahun 2013 menjadi 3,8% di tahun 2018 sebanyak 739.208 jiwa.
Peningkatan tren penyakit ginjal kronis seiring dengan meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti obesitas pada orang dewasa dan obesitas sentral, perilaku merokok, kurang aktivitas fisik dan kurang makan buah dan sayur menjadi faktor risiko terjadinya penyakit gagal ginjal kronis.
Pada Senin (11/9), Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) bersama Mahasiswa Gizi Universitas Soedirman mengadakan Sosialisasi Kesehatan bertempat di ruang Instalasi Hemodialisa (HD) mengenai Diet untuk Pasien HD. Acara yang dimulai pukul 08.00 hingga 09.00 WIB mendapat antusias yang menarik dari para pasien yang sedang menjalankan proses terapi. Mereka cukup penasaran dengan jenis makanan apa saja yang boleh dikonsumsi atau tidak.
Hemodialisis (HD) merupakan terapi pengganti ginjal yang dilakukan dengan mengalirkan darah ke dalam suatu tabung ginjal buatan (dialiser), bertujuan untuk membuang sisa-sisa protein dan memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit.
Pasien HD perlu menjaga kesehatan ginjalnya dengan memperhatikan diet sehari-hari. Tujuan dari diet ini adalah mencegah terjadinya defisiensi zat gizi, memperbaiki status gizi pasien, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan.
Diet yang ditujukkan untuk pasien disesuaikan dengan daya terima pasien yang tidak mengandung bumbu-bumbu tajam yang merangsang saluran cerna. Adapun beberapa bahan makanan yang tidak dianjurkan, yaitu semua sayuran dan buah-buahan yang mengandung kadar kalium tinggi, seperti bayam, buncis, kembang kol, durian, air kelapa, pepaya, belimbing, apel, melon, dan pisang. Sebaiknya, konsumsi makanan dengan protein tinggi, seperti telur, daging, ikan dan ayam.
Tips mengurangi kadar kalium pada buah dan sayur, yaitu:
- Potong-potong atau kupas buah dan sayur lalu dicuci.
- Rendam buah dan sayur tersebuh ke dalam air hangat selama 1 jam.
- Cuci kembali menggunakan air mengalir.
- Buah dan sayur dapat dimasak atau dikonsumsi.
Rekomendasi menu yang dapat diterapkan:
- Pagi: Nasi, ayam bumbu tomat, dan tumis sayuran.
- Snack pagi: Nagasari.
- Siang: Nasi, telur dadar, tempe bacem, dan sayur bening.
- Snack sore: roti panggang isi mentega gula.
- Sore: Nasi, ikan bakar, pepes tahu, dan tumis kangkung.
Penulis: Heni Purnamasari