Jangan Salah, Kalazion dan Hordeulum Berbeda Loh!
Mungkin kita asing ketika mendengar istilah Kalazion dan Hordeulum. Kita lebih akrab dengan istilah Bintitan. Penyakit yang kita dianggap sepele ini ternyata ada jenis-jenisnya, kelihatan mirip namun sebenarnya tak sama.
Selasa (31/1) diadakan kegiatan PKRS untuk membahas mengeni perbedaan keduanya. Kegiatan sosialisasi dilakukan di ruang tunggu Klinik Mata bersama dengan Dokter Koas sebagai pembicaranya.
Kalazion berbeda dengan hordeolum. Kalazion adalah benjolan di kelopak mata yang muncul akibat peradangan pada kelenjar minyak di kelopak mata. Benjolan ini biasanya terasa lunak hingga keras, tidak merah, tidak nyeri, dan bisa bertahan hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Sedangkan, Hordeulum atau yang biasa disebut bintitan, merupakan peradangan pada kelenjar di kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri (S. aureus). Ciri-ciri benjolannya terasa lunak, bengkak, terasa nyeri, berwarna kemerahan, dan terasa mengganjal.
Kalazion umumnya muncul di kelopak mata atas, tetapi juga bisa timbul di kelopak mata bawah. Bisa terjadi karena:
- Menderita penyakit kulit, seperti rosacea atau dermatitis seboroik
- Menderita blefaritis berkepanjangan
- Menderita tuberkulosis
- Menderita diabetes
- Pernah menderita kalazion sebelumnya
Keduanya juga berkaitan dengan faktor kebersihan, tidak bersih dalam menghapus make up sekitar mata, menggunakan make up dan peralatannya yang tidak bersih, menyentuh mata dengan tangan kotor, penggunaan lensa kontak yang tidak bersih.
Lalu, kapan harus ke dokter? Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika muncul benjolan di kelopak mata, terutama bila telah berlangsung cukup lama dan tidak hilang setelah melakukan perawatan mandiri. Melalui pemeriksaan, dokter dapat memberikan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Tidak perlu khawatir, karena kita bisa juga melakukan pengobatan mandiri di rumah dengan mengkompres benjolan dengan air hangat sesering mungkin minimal 15 menit dan ulangi 3–4 kali dalam sehari. Hindari menyentuh benjolan dengan tangan. Jangan gunakan remason/balsem/atau salep kulit bukan khusus mata.
Hal yang harus dilakukan sebagai langkah pencegahan yaitu, pastikan untuk selalu cuci tangan sebelum menyentuh mata, gunakan lensa kontak dan kacamata yang sudah bersih dan steril. Perhatikan kebersihan peralatan make up mata yang dikenakan dan selalu ganti produk makeup mata tiap 2–3 bulan. Hindari berbagi peralatan makeup dengan orang lain.
Penulis: Heni Purnamasari, SKM