BERHENTI MEROKOK ITU BAIK !
Pada tahun 2019, data WHO menunjukkan adanya penurunan pengguna tembakau dari 1,32 miliar menjadi 1,3 miliar di seluruh dunia. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus menurun menjadi 1,27 miliar pada tahun 2025, yang tercermin dari penurunan 50 juta pengguna tembakau selama tujuh tahun, meskipun populasi dunia meningkat. Selain itu, penggunaan tembakau diperkirakan membunuh lebih dari delapan juta orang setiap tahun, sebagian besar secara langsung karena mereka menggunakan tembakau itu sendiri, sementara 1,2 juta non-perokok terpapar asap rokok.
Adapun data konsumen rokok elektronik menunjukkan sekitar 36,7% dari semua pria dan 7,8% wanita dunia masih menggunakan produk tembakau. Lebih mengkhawatirkan lagi, disebutkan bahwa sebanyak 38 juta remaja berusia antara 13 dan 15 tahun juga menggunakan tembakau (WHO, 2021).
Sedangkan di Indonesia sendiri, persentase penduduk berusia 15-19 tahun yang merokok turun dari 10,61% menjadi 9,98% pada 2021 (BPS, 2021). Begitu juga dengan jumlah konsumsi rokok masyarakat Indonesia yang menurun dari 356,5 miliar batang menjadi 322 miliar batang atau 9,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kebiasaan merokok yang membunuh banyak jiwa membuat negara-negara anggota WHO mencetuskan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) ini pada tahun 1987. Gerakan ini menyerukan para perokok agar berpuasa tidak merokok (mengisap tembakau) selama 24 jam serentak di seluruh dunia. HTTS ini diperingati tanggal 31 Mei setiap tahunnya.
Turut serta dalam peringatan HTTS ini, Tim PKRS RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal hadir untuk memberikan edukasi kesehatan kepada pasien, keluarga dan pengunjung Rumah Sakit dengan mengadakan kegiatan Penyuluhan Kesehatan bertema ‘Berani Berhenti Merokok: Apapun Jenisnya’. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 25 Mei 2022 pukul 09.00-10.30 WIB yang bertempat di ruang tunggu Klinik Anak. Makhya ‘Amaly, AMK perawat Ruang Palm sekaligus petugas pelaksana program TB MDR di RSUD dr. Soeselo Kabupaten ini, didaulat sebagai narasumber dalam kegiatan penyuluhan tersebut.
Pada tahun 2021 tema HTTS yang diangkat adalah ‘Berani Berhenti Merokok: Apapun jenisnya’. Tema tersebut diangkat untuk membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan kondusif untuk berhenti merokok, dengan mengadvokasi kebijakan pengendalian tembakau yang kuat; meningkatkan akses ke layanan berhenti merokok; meningkatkan kesadaran akan taktik industri tembakau, dan memberdayakan perokok agar berhasil dalam upaya berhenti melalui merokok.
“Berhenti merokok itu sulit, dibutuhkan komitmen yang kuat dan tekad yang bulat dari para perokok. Terlebih adanya kondisi pandemi COVID-19 dimana virus menyerang pernapasan kita jadi lebih rentan. Perokok merupakan sasaran empuk untuk tertular COVID-19, tidak hanya terkena COVID-19, perokok juga rentan terkena TB dan kanker paru-paru. Maka dari itu berhenti merokok bisa jadi salah satu solusi agar terhindar dari tertularnya virus-virus tersebut. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk berhenti merokok.” Jelas Makhya.
Tips berhenti merokok yang dapat dilakukan, antara lain :
- Bulatkan Tekad
Tekad yang kuat disertai komitmen dalam diri, membantu memudahkan perilaku berhenti merokok ini. - Berhenti Merokok Seketika (Total)
Jika tekad sudah bulat, bisa dilakukan berhenti secara total. Jika sulit dilakukan, bisa secara perlahan mengurangi konsumsi rokok sehari-hari. Misalnya, dari satu bungkus jadi setengah bungkus, sampai akhirnya bisa hidup tanpa rokok. - Kenali waktu & situasi dimana Anda paling sering merokok
Penting untuk mengenali waktu dan situasi dimana anda sangat ingin merokok. - Tunda waktu merokok Anda
Waktu yang biasanya muncul keinginan untuk merokok atau biasa digunakan untuk merokok bisa ditunda terlebih dahulu. - Berolahraga secara teratur
Gunakan waktu tersebut untuk berolahraga ringan dan dilakukan secara teratur. - Mintalah dukungan keluarga dan kerabat
Dukungan keluarga dan kerabat akan memberi motivasi kepada anda untuk semakin yakin untuk berhenti meokok. - Konsultasikan dengan dokter
Jika anda membutuhkan informasi layanan berhenti merokok, anda bisa berkonsultasi dengan petugas kesehatan atau dengan dokter ahli.
Semangat Berhenti Merokok ya.., Yuk Bisa Yuk..!!
Penulis: Heni Purnamasari, SKM